4 Agustus 2025 - 08:09
Ayatullah Ramezani: Sabar dan Keteguhan di Tengah Kesulitan adalah Ciri Seorang Mukmin

Dalam majelis peringatan almarhum Haj Hassan Joshan di Hauzah Ilmiah Ayatullah Bahjat, Qom, Sekjen Lembaga Internasional Ahlulbait as Ayatullah Reza Ramezani menekankan bahwa kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup merupakan ciri utama seorang mukmin sejati.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Dalam majelis peringatan almarhum Haj Hassan Joshan di Hauzah Ilmiah Ayatullah Bahjat, Qom, Sekjen Lembaga Internasional Ahlulbait as Ayatullah Reza Ramezani menekankan bahwa kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup merupakan ciri utama seorang mukmin sejati.

Beliau mengutip Ziarah Jami’ah Kabirah dan sabda-sabda para Imam Maksum yang menyatakan bahwa berada di sisi Imam memerlukan kekuatan, karena itu adalah tempat ujian bagi orang beriman.

Ayatullah Ramezani juga menekankan pentingnya ilmu dan pengajaran. Beliau mengutip sabda Imam Hasan Mujtaba As: “Ajarkan ilmumu kepada orang lain dan pelajarilah ilmu dari selainmu.” Menurut beliau, ilmu harus senantiasa dicari dan diperkuat dengan rujukan dari para ahli agar pendapat seseorang menjadi kokoh dan menjadi pegangan masyarakat.

Beliau juga mengangkat riwayat dari Imam Ridha As yang menyebut tiga ciri utama orang beriman: menyimpan rahasia (sifat Allah), bersikap lembut pada sesama (sifat Nabi), dan sabar dalam kesulitan (sifat Wali Allah). "Orang yang tidak dapat menyimpan rahasia, tidak memiliki kelapangan dada yang cukup untuk menjadi mukmin sejati," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ayatullah Ramezani juga menyinggung peristiwa tragis yang menimpa Imam Hasan as dan latar belakang terjadinya perjanjian damai dengan Muawiyah. Ia menyatakan bahwa "Perdamaian Imam Hasan as bukan karena kelemahan, melainkan karena semua jalur perlawanan telah tertutup dan tidak ada lagi kekuatan yang bisa diandalkan kecuali segelintir sahabat setia."

Ia mengakhiri ceramahnya dengan mengingatkan umat akan bahaya fitnah yang hadir dalam rupa kebenaran. “Seperti halnya para politisi barat yang mengobarkan perang atas nama HAM dan perdamaian, begitu pula fitnah dalam sejarah Islam hadir dengan wajah menipu,” ujar beliau. Dalam menghadapi fitnah, keteguhan iman dan keterikatan kepada para Imam adalah kunci keselamatan.

Your Comment

You are replying to: .
captcha